THE STORY OF EVOLUTION - SEJARAH EVOLUSI
Sejak awal permulaan peradaban, manusia telah larut dalam pertanyaan bagaimana dunia ini bermula dan peran manusia dalam sejarah kehidupan di bumi ini. Di abad pertengahan, agamawan memberikan pandangan bahwa hewan dan tumbuhan merupakan hasil penciptaan yang sempurna. Pandangan ini bersandar pada teori kreasi (Creation), oleh sebab itu mereka disebut sebagai Creationist. Dalam teori Chain of Beings, tingkat hirarki makhluk hidup yang dimulai dari Tuhan, malaikat, manusia, hewan, tumbuhan hingga ke mineral, tidak ada yang dapat berpindah dari satu level ke level lainnya. Malaikat tak akan menjadi hewan, dan tumbuhan tidak akan menjadi manusia. Pandangan bahwa segalanya sudah dalam keadaan tetap dan tak dapat bermutasi dikenal dengan Esensialisme.
|
Pandangan ortodoks agama pada saat itu kemudian mulai dipertanyakan ketika era pencerahan pada ke 18. Seorang ahli zoologi dari Perancis bernama Jean-Baptiste Lamarck menolak klaim alkitab yang menyatakan bahwa bumi baru berusia ribuan tahun. Menurutnya setiap spesies pasti berubah dari bentuk yang paling sederhana ke bentuk yang lebih kompleks selama jutaan tahun. Transmutasi spesies bertanggungjawab atas proses ini. Lamarck berpendapat bahwa karakteristik yang ada pada tubuh hewan sepanjang hidupnya akan diwarisi oleh generasi berikutnya. Teorinya yang paling terkenal adalah proses pemanjangan leher pada jerapah. Pada awalnya jerapah memiliki leher yang pendek, kemudian proses adaptasi dimulai ketika jerapah harus menjangkau daun di bagian pohon yang lebih tinggi dan leher mereka sedikit meregang dan memanjang. Proses ini terjadi terus menerus hingga lintas generasi. Setelah diturunkan dari generasi ke generasi, jerapah tumbuh dengan leher yang semakin panjang.
Jean-Baptiste Lamarck Theory |
Dialah Georges Cuvier, pahli geologi pionir, yang menemukan bukti fosil dari bentuk kehidupan purba yang telah punah yang menyerupai mahluk modern saat ini. Temuan ini menunjukkan bahwa bumi pernah memiliki kehidupan diluar yang kita ketahui saat ini. Lebih jauh lagi, dari pendekatan geologi yang disebut uniformitarianism dimana proses erosi dan deposisi batuan yang terjadi secara lambat, konstan dan terus menerus mendukung bahwa sejarah bumi lebih lama dari yang diperkirakan oleh para creationist di era sebelum abad pencerahan.
Lapisan Geologi |
Pada tahun 1858 Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace menerbitkan sebuah paper yang akan mengubah biologi selamanya. Hasil pengamatan Darwin bersama pelayarannya di HMS Beagle (1831-1836), korespondensinya dengan naturalis lain, dan pengaruh tulisan Thomas Malthus menginspirasi pandangan Darwin bahwa evolusi tidak bisa dilepaskan dari seleksi alam. Ia menghabiskan 20 tahun mengumpulkan data dan akhirnya menerbitkan sebuah buku kontroversial yang berjudul "On the Origin of Species by Means of Natural Selection"
Karya Charles Darwin yang kontroversial |
Meskipun evolusi secara luas diterima, namun mekanisme dari seleksi alam itu sendriri belum diketahui. Pada tahun 1866 seorang biarawan asal Austria, Gregor Mendel, memberikan kontribusi besar dalam bidang genetika atas publikasinya tentang hereditas di tanaman kacang ercis. Ia menjelaskan bagaimana ciri dominan dan resesif diturunkan ke generasi berikutnya oleh suatu faktor tak terlihat yang kemudian disebut gen.
Saat itu evolusi dipercaya berdasar pada seleksi dari variasi yang kecil dan bercampur, sedangkan pada variasi Mendel jelas tidak bercampur. Hal ini menimbulkan perdebatan panjang antara penganut darwinian dan mendelian. Tiga dekade berikutnya ahli genetika bernama Ronald Fisher mengatakan bahwa sebenarnya toeri evolusi Darwin dan genetika Mendel tidak bertentangan sama sekali dalam konteks seleksi alam. Keduanya justeru saling melengkapi. Baru pada tahun 1942, Julian Huxley mengeluarkan sebuah sintesis antara genetika Mendel dan teori seleksi alam Darwin dam sebuah buku: The Modern Synthesis.
Gregor Mendel, Teori Hereditas |
Kemajuan teknologi seperti X-ray kristalografi membawa lebih banyak penemuan di tahun 1940an dan 1950an. Dalam masa inilah biologi molekuler lahir. Pada tahun 1944, seorang ahli kimia bernama Oswald Avery mengidentifikasi asam deoksiribonukleat ((ADN) atau deoksiribonucleat acid DNA) sebagai agen untuk hereditas. Rosalind Franklin dan Raymond Gosling memfoto untai molekul DNA pada 1952. James Watson dan Francis Crick kemudian membenarkan foto yang diambil oleh Franklin dan Gosling di tahun berikutnya. Crick kemudian menunjukkan bahwa informasi genetik ditulis pada molekul DNA. Kerusakan yang terjadi ketika DNA mengkopi dirinya menciptakan mutasi- Bahan mentah yang dibutuhkan dalam proses Evolusi. Di akhir 1980an teknik pemetaan dan manipulasi gen mulai dikenal. penelitian medis mulai menggunakan pemetaan genom manusia sebagai terapi gen pada tahun 1990an.
Francis Crick |
Ahli ekologi juga ingin mengetahui apakah gen mempengaruhi perilaku. Kembali ke tahun 1964, William D. Hamilton mempopulerkan sebuah konsep pergaulan genetis untuk menjelaskan perilaku altruistic atau mendahulukan kepentingan individu/hewan lain. Dalam Selfish Gene (1976), Richard Dawkins lebih jauh mengembangkan kecenderungan hewan mengutamakan/mendahulukan dirinya sendiri atau hewan lain yang memiliki kedekatan genetis dengannya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa aspek biologi evolusi akan terus menyulut perdepatan sepanjang para ahli ekologi terus mengembangakn teori Darwin.
The Selfish Genes book |
"Tak akan ada kemajuan dalam biologi tanpa cahaya volusi, dan tak ada Evolusi tanpa Ekologi"
Ditulis dari :
The Ecology Book - Big Idea Simple Explained
Agustus 2022
Comments
Post a Comment